Sabtu, 13 Juni 2020


Materi dan Tujuan Pembelajaran Pendidikan Moral di Sekolah
Oleh: Hamid Darmadi
1.       Materi Pembelajaran PMP Siswa SD, SMP dan SMA
Materi PMP didesain sedemikian rupa dengan tujuan menanamkan doktrin ideologi Pancasila secara sistematis.  Pendidikan Moral erat kaitannya dengan pendidikan karakter. Dalam buku Educating for Character: How Our Schools Can Teach. Respect dan pelajaran yang disebut Pendidikan Moral Pancasila disebutkanPendidikan Karakter merupakan salah satu strategi mendidik anak di Zaman Global ini; Pendidikan midentik pula dengan pendidikan budi pekerti. Pendidikan Moral  merupakan  pendidikan nilai-nilai luhur yang berakar dari agama, adat-istiadat dan budaya bangsa Indonesia dalam rangka mengembangkan kepribadian agar menjadi manusia yang berakhlak mulia. Moral adalah istilah yang mengacu pada langkah manusia yang memiliki nilai positif dan untuk istilah abmoral diberikan kepada manusia yang tidak memiliki nilai positif. Dalam penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa moral berarti sebuah etika kesusilaan dan budi pekerti. Oleh karena itu moral berkaitan dengan nilai terutama nilai efektif. Secara konsepsional, pendidikan budi pekerti mencakup beberapa hal, antara lain berikut ini:
  1. Usaha menyiapkan peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya dengan berbudi pekerti luhur dalam segenap peranannya sekarang dan masa depan.
  2. Upaya pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan perilaku peserta didik agar mereka mau dan melaksanakan tugas-tugas hidupnya secara selaras, dan seimbang.
  3. Upaya pendidikan untuk mewujudkan peserta didik menjadi pribadi seutuhnya dengan budi pekerti luhur melalui kegiatan bimbingan, pembiasaan, pengajaran, latihan dan keteladanan.

Sedangkan pendidikan budi pekerti secara operasional merupakan upaya memberikan pendidikan budipekerti dengan memberikan pembekalan terhadap peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan selama pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal masa depan dengan bermoralbaik, hati nurani yang bersih, serta mampu menjada kesusilaan dalam melaksanakan kewajiban terhadap Tuhan dan sesama makhluk.
Pendidikan budi pekerti memiliki kesamaan tujuan dengan pendidikan moral atau pendidikan akhlak, yaitu membentuk pribadi anak agar menjadi manusia yang baik, masyarakat dan warga negara yang memiliki moral baik. Pada hakikatnya pendidikan budi pekerti dalam pendidikan Indonesia merupakan pendidikan nilai, seperti pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Berikut ini disajikan masing-masing materi pembelajaran siswa SD,SMP dan SMA/sederajat sebagai berikut:
a.     Untuk Siswa SD.
Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila dalam rangka pembentukan sikap dan perilaku sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warganegara yang bertanggung jawab serta memberi bekal kemampuan untuk mengikuti pendidikan di jenjang pendidikan menengah.
b.     Untuk Siswa SMP.
Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila dalam rangka pembentukan sikap dan perilaku sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warganegara yang bertanggung jawab serta memberi bekal kemampuan untuk mengikuti pendidikan di jenjang pendidikan menengah.
c.      Untuk Siswa SMA
Meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan memahami, menghayati dan meyakini nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga menjadi warganegara yang bertanggung jawab dan diandalkan serta memberi bekal kemampuan untuk belajar lebih lanjut.

2.     Tujuan Pendidikan Moral Siswa SD, SMP,SMA/Sederajat 
Fungsi utama pendidikan adalah menumbuhkan kreativitas, mengembangkan nilai-nilai insaniah dan ilahiah, serta meningkatkan kemampuan kerja produktif dari para peserta didik (Noeng Muhadjir:2003). Pendidikan tidak sekadar mengembangkan kemampuan otak untuk berpikir, tetapi juga kecerdasan spiritual dan emosional. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa proses pendidikan memberi perhatian tidak hanya nilai-nilai akademik, tetapi juga nilai-nilai sosial dan religius.
Dengan demikian, pendidikan moral tentu saja harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses pendidikan, di mana pun dan dalam tingkat apa pun. Nilai-nilai moralitas merupakan Conditio Sine Qua Non dari subjek pendidikan dalam bidang apa pun, baik sains dan teknologi maupun sosial humaniora.
Kepentingan dari pendidikan moral tidak lain karena makna esensialnya bagi kehidupan. Pada dasarnya adalah pendidikan etika agar peserta didik mampu mengikuti prinsip-prinsip yang baik dalam kehidupan. Konten dari pendidikan ini berupa prinsip-prinsip utama yang dibutuhkan untuk mendukung kelanggengan kehidupan, seperti kejujuran, kebenaran, simpati terhadap kebaikan, dan lain sebagainya. Peserta didik memerlukan ajaran-ajaran kebaikan itu karena dalam menjalani kehidupan, prinsip-prinsip moralitas menjadi alat untuk menjalani kehidupan dengan benar sehingga kita dapat menjadi warga masyarakat yang berperan aktif dalam mendorong kelangsungan kehidupan itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar