Ilmu Pendidikan
dan Konsep Pendidikan
Ditinjau dari ruang lingkupnya Ilmu pendidikan membahas
tentang proses penyesuaian diri secara timbal balik antara manusia dengan
manusia dan alam sebagai pengembangan dan penyempurnaan secara
teratur dari semua potensi moral, intelektual, dan jasmaniah. Pendidikan adalah
usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan oleh si pendidik terhadap si terdidik dalam hal
perkembangan jasmani dan rohani menuju terbentuknya kepribadian yang utama di
masa yang akan datang. Ilmu Pendidikan merupakan sebuah sistem pengetahuan tentang pendidikan yang diperoleh melalui riset
yang disajikan dalam bentuk konsep-konsep pendidikan. Konsep-konsep pendidikan
tersebut tidak lain merupakan berdasarkan pengalaman yang ditata
secara sistematis menjadi suatu kesatuan yaitu disebut skema konseptual. Dengan
demikian isi Ilmu Pendidikan, terbentuk dari unsur-unsur yang berupa
konsep-konsep tentang variabel-variabel pendidikan, dan bagian-bagian yang
berupa skema-skema konseptual tentang komponen-komponen pendidikan. Dengan demikian konsep ilmu pendidikan
adalah pengetahuan yang membicarakan masalah-masalah yang berhubungan
dengan pendidikan yang memiliki konsep dasar persyaratan pendidikan
sebagai ilmu yaitu:
- Memiliki objek studi baik baik objek material maupun
objek formal
- Memiliki sistematika
- Memiliki metode
Konsep pendidikan setidaknya berorientasi pada
dua aktifitas utama yaitu pendidikan sebagai tindakan manusia sebagai usaha
membimbing manusia yang lain (educational practice),
dengan pendidikan sebagai ilmu pendidikan (educational
thought). Pendidikan sebagai suatu tindakan sudah berlangsung lama
sebelum orang berfikir tentang bagaimana mendidik. Bahkan dapat dikatakan
pendidikan dalam artian ini sudah ada sejak leberadaan manusia di dunia ini,
sedangkan pendidikan sebagai ilmu baru lahir kira-kira pada abad 19. Dua
pengertian tersebut Gununing (2012) dibedakan dengan dua persitilahan,
yaitu Paedagogie untuk
pendidikan dalam artian praktik dan Paedagogiek untuk
ilmu pendidikan atau yang berhubungan dengan teori pendidikan yang mengutamakan
perenungan atau pemikiran ilmiah (Siwarno 1982). Dari kenyataan tersebut di
atas E. H Wilds menggambarkan:
Education is as old as life
itself; … Education, concious or unconcious, organizes or unorgasized, has
always existed, playing an in area singly role in the drama of human
progress…………Education took palse long before anyone thought abaout it; there
writing about education long before was problem of education.
Dalam
kenyataan manusia menunjukkan bahwa pendidikan dalam artian pembimbingan sudah
berlangsung sejak zaman primitif. Kegiatan pendidikan terjadi dalam hubungan
orang tua dengan anak. Orang tua mengajak anak laki-laki pergi kebudayaan
ladang, berburu agar anak memiliki ketrampilan berladang dan berburu. Seorang
ibu membimbing anak untuk bekerja di lingkungan keluarga, agar anaknya memiliki
kemampuan dalam mengurus kehidupan rumah tangga. Masih banyak lagi
kegiatan-kegiatan yang lain yang merupakan aktifitas pendidikan berlangsung
dalam kehidupan sehari-hari.
Dari tinjauan sejarah pendidikan kelahiran
ilmu pendidikan diawali dengan lahirnya tokoh-tokoh pemikir dalam bidang
pendidikan. Pada abad 18 lahirlah tokoh-tokoh seperti J. A Comeniu, John Locke,
Jean Jaques Rousseau, Immanuelkant dan J. J Pestalozzi. Sedangkan tokoh-tokoh
pendidikan abad 19 hingga awal abad 20 diantaranya adalah Herbart, Frobel,
Montessori, John Dewey dan lain-lain.bermula dari pemikir-pemikir tersebut maka
ilmu pendidikan terus berkembang hingga saat ini. Ilmu pendidikan atau
Paedagogik adalah teori pendidikan perenungan tentang pendidikan dalam arti
yang luas. Ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal
yang timbul dalam praktik pendidikan (Brojonegoro, 1986). Ilmu pendidikan telah
berkembang dan memenuhi persyaratan sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri
sendiri. Ilmu pengetahuan dapat berdiri sendiri apabila telah memenuhi
persyaratan yaitu 1) memiliki objek sendiri, 2) metode penyelidikan, 3)
sistematika, dan 4) tujuan sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar